lanjut dari
post sebelumnya tentang kegiatan di Satoe Atap, gw dan teman2 dari Teknik Lingkungan sempat mengobrol sebentar dengan Bapak Rohadi. Beliau adalah fasilitator untuk kegiatan Satoe Atap dan beliau jugalah yang membina anak2 jalanan di sekitar Pedurungan.
Di usianya yang sudah tidak lagi muda Pak Rohadi masih bersemangat untuk membina anak2 jalanan di Satoe Atap. Semangat jiwa muda terpancar dari wajah pria ini, dengan sabar beliau membantu kami dalam mengajar anak2 jalanan tersebut.
Pak Rohadi bercerita tentang anak2 di sini kebanyakan adalah anak2 yang disuruh orang tuanya untuk mengemis di jalanan. Beliau sangat menentang eksploitasi anak2 jalanan yang seperti itu.
"Saya selalu merasa kasihan bila melihat anak2 kecil seusia mereka disuruh orang tuanya mengemis dijalanan" tutur bapak berusia 67 tahun tersebut.
jika beliau mengetahui adanya kegiatan eksploitasi anak seperti itu beliau akan marah dan menegur orang tua mereka kemudian sang anak akan dibina oleh beliau.
Membina anak2 jalanan seperti ini tidaklah mudah. menurut beliau perlu waktu yang cukup lama untuk bisa mendidik anak2 jalanan tersebut. Karena sudah terbiasa hidup di jalanan mereka cenderung sulit untuk diatur dan tutur kata mereka terkadang kurang enak untuk didengar. Namun Pak Rohadi dengan sabar dan ikhlas terus mendidik mereka agar bisa menjadi lebih baik lagi dan usaha keras Pak Rohadi benar2 membuahkan hasil. Anak - anak jalanan tersebut kini sudah menjadi lebih baik dalam berperilaku dan bertutur kata dan tidak sedikit dari mereka yang sudah mengukir prestasi di sekolah.
Banyak hal berharga yang bisa kami petik dari beliau. Kami diajarkan untuk bekerja dengan ikhlas dan tanpa beban seperti bapak Rohadi yang dengan ikhlas dan penuh semangat terus membina anak2 tersebut selama bertahun2. Beliau juga berpesan agar kami mendharmabaktikan budi pekerti yang baik pada anak2 tersebut.
"Satu pesan saya, Ikhlas di dunia dan akhirat. juga jangan ada beban" ujar beliau.
saya selalu teringat oleh kata2 itu. mungkin selama ini kita bekerja, menolong sesama dengan suatu tujuan seperti supaya terkenal dan sebagainya sehingga kita sering merasa kecewa bila ternyata hasilnya tidak seperti yang kita harapkan.
Namun jika kita bisa ikhlas dan bekerja tanpa beban dalam menolong sesama kita akan selalu merasa puas saat melihat senyum bahagia dari orang2 yang sudah kita bantu.
Satu lagi pelajaran tentang kehidupan yang sudah saya dapatkan. semoga artikel ini bisa menjadi motivasi bagi semuanya agar kita bisa ikhlas dalam menolong sesama.